Bagi masyarakat Bali, letak angkul-angkul batu bata tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Karena, perhitungannya yang tidak tepat dipercaya dapat berpengaruh terhadap rejeki, kesehatan, dan juga ketentraman bagi para penghuni rumah.

Dalam pembangunan angkul-angkul ini, masyarakat Bali selalu memperhatikan perhitungan-perhitungan tertentu baik dari segi tata letak, ukuran, dan pemilihan hari baik untuk memulai pembangunan.

Letak Angkul Angkul Batu Bata

Dalam hal pembuatan bangunan apapun, masyarakat Bali selalu mengikuti pedoman Asta Kosala Kosali atau lontar yang memuat arsiterktur tradisional Bali, dimana lontar ini sudah dipakai oleh masyarakat Bali sejak jaman dulu.

Termasuk dalam pembuatan angkul-angkul ini, orang Bali akan selalu memperhatikan aturan Asta Kosala Kosali baik itu berdasarkan luas area rumah, posisi pintu masuk, dan ukuran angkul-angkul yang akan dibuat.

Pembuatan Angkul-Angkul Batu Bata

Dalam pembuatannya, posisi angkul-angkul ini pada dasarnya harus menghadap ke arah jalan depan rumah karena fungsi utama adalah sebagai pintu masuk.

Posisi ini sangat wajib diketahui terlebih dahulu sebab ini akan berpengaruh pada perhitungan yang akan digunakan. Sebagai perumpamaan, angkul-angkul yang akan dibuat menghadap arah barat mungkin memiliki perhitungan berbeda dengan angkul angkul yang menghadap ke arah utara, timur, dan selatan.

Sementara untuk hari pembuatan, masyarakat umumnya akan meminta petunjuk mengenai dewasa ayu (hari baik) kepada para sulinggih.

Perhitungan-perhitungan baik dari segi letak, ukuran, dan hari pembuatan sangat penting untuk diketahui agar pembangunan angkul-angkul dapat memberikan pengaruh yang baik kepada para penghuni rumahnya, seperti: murah rejeki dan ketentraman di lingkungan rumah tangga.